Trimurti
Dalam kitab suci Bhagawadgita, Dewa Brahma muncul dalam bab 8 sloka ke-17 dan
ke-18; bab 14 sloka ke-3 dan ke-4; bab 15 sloka ke-16 dan ke-17. Dalam
ayat-ayat tersebut, Dewa Brahma disebut-sebut sebagai Dewa pencipta, yang
menciptakan alam semesta atas berkah dari Tuhan Yang
Maha Esa. DalamBhagawadgita juga disebutkan, siang hari bagi Brahma sama
dengan satu Kalpa, dan Brahma hidup selama seratus tahun Kalpa,
setelah itu beliau wafat dan dikembalikan lagi ke asalnya, yakni Tuhan Yang
Maha Esa.
Menurut agama Hindu, Brahma adalah salah satu di antara Trimurti (Brahma, Wisnu, Siwa).
Dewa Brahma juga bergelar sebagai Dewa pengetahuan dan kebijaksanaan. Beberapa
orang bijaksana memberinya gelar sebagai Dewa api. Dewa Brahma beristrikan Dewi
Saraswati, yang menurunkan segala ilmu pengetahuan ke dunia.
Menurut mitologi Hindu, Dewa Brahma lahir dengan
sendirinya (tanpa Ibu) dari dalam bunga teratai yang tumbuh di dalam Dewa Wisnu pada saat
penciptaan alam semesta. Legenda lain mengatakan bahwa Dewa Brahma lahir dari
air. Di sana Brahman menaburkan benih yang menjadi telur emas. Dari
telur emas tersebut, lahirlah Dewa Brahma Sang pencipta. Material telur emas
yang lainnya menjadi Brahmanda, atau telur alam semesta.
Menurut cerita kuno, pada saat penciptaan alam semesta,
Brahma menciptakan sepuluh Prajapati, yang konon merupakan ayah-ayah (kakek
moyang) manusia pertama. Menurut Manusmrti, sepuluh Prajapati tersebut adalah:
Marichi, Atri, Anggirasa, Pulastya, Pulaha, Kratu, Wasistha, Praceta atau
Daksa, Briegu, dan Narada. Ia juga konon menciptakan tujuh pujangga besar yang disebut Sapta Rsi untuk menolongnya
menciptakan alam semesta.
Dewa Wisnu
Dewa Wisnu
Susastra Hindu banyak menyebut-nyebut nama Wisnu di
antara dewa-dewi lainnya. Dalam kitab Weda,
Dewa Wisnu muncul sebanyak 93 kali. Ia sering muncul bersama dengan Indra,
yang membantunya membunuh Wretra, dan
bersamanya ia meminum Soma. Hubungannya
yang dekat dengan Indra membuatnya disebut sebagai saudara. Dalam Weda,
Wisnu muncul tidak sebagai salah satu dari delapan Aditya,
namun sebagai pemimpin mereka. Karena mampu melangkah di tiga alam, maka Wisnu
dikenal sebagai Tri-wikrama atau Uru-krama untuk langkahnya
yang lebar. Langkah pertamanya di bumi, langkah keduanya di langit, dan langkah
ketiganya di dunia yang tidak bisa dilihat oleh manusia, yaitu di surga.
Umat Hindu, khususnya umat Hindu di India, meyakini bahwa Dewa Siwa memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan karakternya, yakni:
Ø Bermata tiga (tri netra)
Ø Pada hiasan kepalanya terdapat ardha
chandra (bulan sabit)
Ø Ikat pinggang dari kulit harimau
Oleh umat Hindu Bali,
Dewa Siwa dipuja di Pura Dalem, sebagai dewa yang mengembalikan manusia ke
unsurnya, menjadi Panca Maha Bhuta.
Dalam pengider Dewata Nawa Sanga (Nawa
Dewata), Dewa Siwa menempati arah tengah dengan warna panca warna. Ia
bersenjata padma dan mengendarai lembu Nandini. Aksara sucinya I dan Ya. Ia dipuja di Pura Besakih.
0 komentar: